Senin, 08 November 2010

PIKIRAN YANG TERPENJARA


Saya ingin mengajak kawan-kawan untuk sedikit saja membayangkan, pikiran yang kita punya, memiliki kemauan yang luas untuk bisa bebas, ternyata masih bisa dipenjara. Apa lagi fisik kita yang hanya “budaknya” pikiran, sudah barang tentu akan mudah lagi dipenjara. Sungguh manusia makhluk paling “bingung” dengan pikirannya sendiri. Manusia dengan potensi pikirannya mampu melahirkan peradaban di muka bumi yang hanya untuk kepentingannya sendiri. Ketika peradaban itu telah lahir manusia menjadi “TIDAK BERKUTIK” dengan barang ciptaanya sendiri. Manusia harus patuh dengan segala aturan, norma, etika, hingga aturan protokoler yang seringkali kembali memenjarakan pikiran.
Dalam buku “ Genius Learning Revolution” oleh Hamdan W Tarerasi, memberikan gambaran terhadap apa dampak dari sebuah pikiran yang terpenjara. Walaupun manusia ini berada dalam kebingungan, manusia selalu mencari celah kosong dari ketatnya “norma” peradaban yang dilahirkan oleh manusia itu sendiri demi mencari penyempurnaan hidup. Dengan adanya kebingungan manusia menjadi mau belajar. Dengan adanya penjara pikiran, manusia berupaya untuk ingin bebas. Pikiran manusia yang binal dan liar, cendrung ingin bebas dari bebagai budaya hasil ciptaannya. Maka belajarlah untuk tidak memenjarakan pikiran, agar hidup kita akan menjadi bebas, sebebas kemauan kita…….