
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu wujud dari pengamalan Tri Darma Perguruan Tinggi adalah pengabdian kepada Masyarakat. Disamping pendidikan dan penelitian. Pengabdian masyarakat dalam hal ini diwujudkan dalam bentuk Kuliah kerja nyata. Kuliah kerja nyata ( KKN ) merupakan salah satu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup ditengah–tengah masyarakat. Dan keberadaannya berada diluar kampus dengan tahapan-tahapan yang telah ditentukan oleh Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata. Diharapkan kehadiran Mahasiswa disana dapat secara langsung melibatkan diri dalam mengidentifikasi serta memecahkan permasalahan pembangunan mental maupun sipiritual yang dihadapi oleh masyarakat.
Sebagai kegiatan akademisi yang memadukan ketiga darma perguruan tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan pengabdian ) Kuliah kerja nyata termasuk program intra kurikuler yang diatur secara sistematis dan harus dilaksanakan selama lima puluh dua hari dibawah bimbingan Dosen Lapangan dan Civitas Akademik IAIN “ IB “ Padang. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) berfungsi sebagai Motivator, mediator, playner sekaligus penggerak dalam pembangunan Nagari
Disamping itu, mahasiswa juga ikut terjun langsung kelapangan berperan serta bersama masyarakat dalam melaksanakan pembangunan. Secaraa garis besar tujuan Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) IAIN “ IB “ Padang adalah sebagai berikut ;
1. Membekali mahasiswa dengan pengalaman belajar tentang pembangunan mental dan sipiritual masyarakat, sehingga lebih menghayati permasalahan yang dihadapi serta belajar memecahkan permasalahan tersebut secara holistic Interdisipliner.
2. Memperkenalkan kepada mahasiswa tentang fungsi dan peranannya dalam pembangunan nasional, sehingga dapat menumbuhkan kesadaran tentang hak dan tanggung jawab mahasiswa sebagai calon pemimpin dimasa depan.
3. Memberikan motivasi dan bimbingan kepada masyarakat untuk dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan penghayatanya terhadap ajaran islam.
4. Sebagai media promosi Perguruan Tinggi kepada masyarakat secara luas.
A. GAMBARAN UMUM JORONG DURIAN TANJAK
Jorong Durian Tanjak merupakan bahagian dari Nagari Lubuk Gadang Timur yang berbatasan langsung dengan sebagai berikut:
1. Sebelah Utara Berbatasan Dengan Jorong Malus
2. Sebelah Selatan Berbatasan Dengan Jorong Tanggo Akar
3. Sebelah Barat Berbatasan Dengan Jorong Sungai Aro
4. Sebelah Timur Berbatasan Dengan Jorong Gaduang
Dimana Jorong Durian Tanjak merupakan Jorong yang terbaru di antara Jorong yang ada di Nagari Lubuk Gadang Timur, yang baru berumur kurang dari 1 tahun. Jorong Durian Tanjak merupakan daerah pemekaran dari Jorong Sungai Aro. Yang dulunya di nagari Lubuak Gadang timur, Jorong Sungai Aro merupakan Jorong yang memiliki daerah yang paling luas. Dan bahkan Jorong yang paling luas di kecamatan Sangir. Sehingga komunikasi antara masyarakat dengan pemeritahan Nagari memerlukan waktu yang relativ lama. Dan bahkan tak urung kekecewaan masyarakat sering terjadi karena pelayanan yang dilakukan oleh pemerintahan Nagari yang kurang prima. Sehingga masyarakat setempat merasa daerah atau jorong Sungai Aro perlu dimekarkan.
Brikut gambaran singkat tentang Jorong Durian Tanjak:
1. Geografis
Secara geografis Jorong Durian Tanjak adalah salah satu Jorong yang terletak di kenagarian Lubuak Gadang Timur, Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan. Dan merupakan Jorong yang termuda di antara Jorong yang ada. Daerahnya merupakan daerah dataran dan terletak pada posisi kaki Gunung Kerinci. Daerah ini merupakan daerah basah sehingga banyak masyarakat yang memanfaatkannya dengan menjadikan lahan persawahan. Daerahnya memiliki potensi yang cukup besar baik dalam hal pengembangan pertanian modern maupun di sulap sebagai lahan garap, seperti perkebunan karet, kopi maupun perkebunan palawija. Kawasan ini memiliki luas lebih kurang 2000m2 atau setara dengan 20 ha lahan pemikiman penduduk, 120ha lahan persawahan, 30ha lahan perkebunan, dan 40 ha lahan produksi aktiv lainnya.
2. Demografis /Penduduk
Sementara itu, secara Demografis Jumlah penduduk Jorong Durian Tanjak adalah 703 Jiwa dan 163 KK. Dengan jumlah laki-laki sebanyak 397 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 306 jiwa. Jumlah penduduk dengan rincian sebagai berikut :
No USIA JUMLAH ( ORANG )
1 0 – 17 Tahun 286 jiwa
2 17 tahun ke atas 417 jiwa
JUMLAH 703 Jiwa
( Sumber Data : Masrianto : Kepala Jorong Durian Tanjak)
3. Pekerjaan dan Penghasilan
Secara umum masyarakat Jorong Durian Tanjak adalah sebagai petani. Kira-kira 90%, sebagai pegawai negeri 3%, sebagai buruh 2% dan sebagai pedagang sekitar 5%. Dikarenakan masyarakat Jorong Durian Tanjak merupakan sebagai petani, maka penghasilan masyarakat hampir tidak bisa di pastikan. Banyak factor yang menyebabkan itu, tergantung situasi dan kondisi yang mempengaruhinya.
4. Pendidikan dan Sarana Pendidikan
Jika kita perhatikan secara seksama masyarakat Jorong Durian Tanjak Rata-rata masyarakatnya berpendidikan Sekolah Dasar. Dengan data otentik yang penulis himpun dari Kepala Jorong adalah, setara SMP lebih kurang 30%, SD 50 %, SLTA 15%, perguruan Tinggi 5%.
Walaupun demikian, masyarakat Jorong Durian Tanjak memiliki perhatian cukup besar terhadap pendidikan agama. Hal itu pulalah mendorong terlahirnya lembaga pendidikan keagamaan, seperti sekolah islam dan Madrasah Diniyah Awaliyah di lingkungan mereka. Sehingga kehadiran lembaga pendidikan di tengah-tengah mereka sangat diharapkan. Maka begitu penulis hadir di tengah-tengah mereka sangat sulit menemukan para orang tua, anak-anak atau generasi muda yang tidak pandai baca tulis al-alqur’an. Hanya ada 1, 2 saja bagi mereka yang tidak bias baca tulis qur’an. Hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk menutaskan buta hurup
Sementara itu di kawasan Jorong Durian Tanjak hanya memiliki 1 Unit Sekolah Dasar, 1 Unit MTsS Fastabiqul Kahirat.
5. Agama dan Sarana Ibadah
Masyarakat Jorong Durian Tanjak pada umumnya adalah masyarakat yang religious. Mereka taat beragama, hidup rukun berdampingan antar sesama, dan tidak memiliki perbedaan dalam pemahaman tentang agama. Masyarakatnya bersatu, memiliki semangat pembangunan yang cukup besar, dan memperioritaskan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi. Mereka juga sangat inten menyemarakkan hari-hari besar Islam, dan diisi dengan berbagai macam bentuk kegiatan.
Pada masyarakat Jorong Durian Tanjak, ada sesuatu yang baru bagi penulis. Yaitu menjelang masuknya bulan suci Ramadhan, tepatnya 1 atau 2 hari sebelum tanggal satu ramadhan, masyarakatnya, terutama bagi seluruh pengurus masjid, niniak mamak, serta apatur pemerintahan Jorong serta Ustad setempat melakukan doa bersama-sama kerumah-rumah masyarakat. Tradisi ini dikenal oleh masyarakat dengan istilah “ Maatan Doa “ hal ini dilakukan secara turun temurun dan telah mengakar di tengah-tengah masyarakat, dan hal ini selalu dilestarikan hingga saat penulis berKKN di sana hingga ke depan.
Sementara itu, di masyarakat Jorong Durian Tanjak sarana ibadahnya antara lain Masjid 1 Unit, dan Mushalla 1 unit.
B. IDENTIFIKASI MASALAH YANG DITETAPKAN
Dari gambaran umum yang dipaparkan di atas, maka secara sederhana ada beberapa hal yang menjadi persoalan yang relevan dengan jurusan penulis dan yang sesuai dengan lembaga IAIN, antara lain:
1. Kurang tersedianya Guru bahasa Inggris di sekolah-sekolah yang ada di Jorong Durian Tanjak. Sehingga rasio antara pendidik dengan peserta didik adalah 1:90 sehingga waktu yang kurang memadai untuk belajar bahasa Inggris yang berkualitas.
2. Kurangnya Dukungan dari orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya ke lembaga pendidikan agama. Para orang tua lebih cendrung menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah-sekolah umum. Sehingga lembaga pendidikan agama kurang mendapatkan peserta didik. Dan boleh dikatakan lembaga pendidikan agama dijadikan sebagai jalan terakhir untuk melanjutkan sekolah.
3. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Agama.
4. Kepercayaan masyarakat pada umumnya masih cenderung kepada kebudayaan atau tradisi.
5. Masyarakat masih terlalu minim dalam memahami hukum-hukum yang berkaitan dengan ibadah seperti thaharah, pelaksanaan shalat, zakat dan sebagainya.
6. kurangnya tenaga pendidik TPA/TPSA serta kurang optimalnya peran pengajar yang ada sehingga prosesnya kurang berjalan dengan baik
7. Kurangya motivasi anak-anak untuk belajar Al-Qur’an di TPA/TPSA serta kurangya perhatian orang tua mereka untuk mengarahkan anak-anak mereka untuk belajar Al-Qur’an sehingga banyak dari anak-anak kampung Kubang yang tidak bisa membaca Al-Qur’an.
8. Masih kurangnya minat pemuda untuk melaksanakan perintah agama.
Dari identifikasi masalah yang terdapat di atas, maka dapat, dijadikan sebagai acuan dalam menyusun perencanaan program kegiatan KKN. Dengan demikian mengidentifikasi masalah terlebih dahulu diharapkan nantinya program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat mencapai sasaran yang diharapkan.
BAB II
RENCANA PROGRAM KERJA
A. Bentuk-Bentuk Program Kerja
secara singkat program kerja ini dibagi dalam beberapa kelompok, yakni:
A. Bidang Pendidikan
1. Sharing bersama Dewan Majlis Guru di Sekolah-sekolah.
2. Traning Motivasi terhadap Siswa Sekolah Madrasah Tsanawiyah Swasta Fastabiqul Khairat.
B. Bidang Keagamaan
1. Ceramah Agama Selama Bulan Suci Ramadhan.
2. Khattib Jum’at.
3. Instruktur dan Pemateri Pesantren Ramadhan di SD
4. Membantu proses belajar mengajar di TPA/ TPSA masjid Baiturrahman Durian Tanjak.
5. Pembinaan Murid-murid TPA Untuk Fasih dalam Bacaan Shalat fardhu dan shalat jenazah.
6. Pelaksanaan Tadarrus pada malam bulan suci Ramadhan
C. Bidang Sosial Kemasyarakatan
1. Diskusi Bersama Masyarakat.
2. Ikut berpartisipasi dalam rangkaian program pemerintahan Nagari dan atau Jorong.
D. Bidang Pemuda dan Olah Raga
1. Pengaktivan Kegiatan Olah Raga
2. Penyuluhan Narkoba serta Sosialisasi UU Lalu Lintas
B. Target Yang Akan Dicapai
1. Sharing dilakukan dengan harapan agar ada saling take and give antara majlis Guru, Pimpinan Sekolah dan Mahasiswa itu sendiri. Sehingga diharapkan ada peningkatan mutu dalam proses belajar mengajar kedepan. Dan atau mungkin sharing ini bisa memacu motivasi bagi majlis guru yang lain yang disebabkan oleh prestasi yang dihasilkan oleh majlis guru yang lainnya. Proses ini juga berfungsi sebagai sara evaluasi atas kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, namun tentu sesuatu yang perlu dan pantas untuk didiskusikan, yang tidak melibatkan peserta KKN secara penuh.
2. Training Motivasi ini sangat penting dilakukan. Karena banyak hal yang didapat dalam training ini. Bisa jadi dalam upaya membentuk leadership, enterpreniur, dan atau knowlegd ( keilmuan ). Apa lagi motivator yang jadikan sebagai Narasumber adalah motivator yang kompeten. Sehingga diharapkan, ending daripada training ini, tercipta siswa yang mandiri, disiplin dan memiliki kemauan yang tinggi untuk mencapai cita-citanya.
3. Ceramah Agama yang dilakukan adalah dalam upaya menambah pengetahuan masyarakat tentang Agama. Sebagai salah satu wadah bagi masyarakat untuk mendekatkan diri kepada sang pencitanya. Daan memang ini bukanlah satu-satunya, karena masih ada cara lain untuk mendekatkan diri kepada Allah. Namun melihat kondisi masyarakat yang tidak memiliki waktu yang memungkinkan untuk mendalami ilmu agama, yang berdampak kepada pemahaman agama masyarakat yang dangkal, maka Ceramah Agama sanagat perlu dilakukan. Selain itu juga salah satu bentuk mendakwahkan agama islam.
4. Khattib jumat adalah dalam upaya mendakwahkan Islam, mencerdas umat, berubudiah kepada Allah SWT. Dalam pelaksanaannya di lapangan, penulis bukan hanya bertindak sebagai khattib namun jauh daripada itu, penulis juga melakukan pengkaderan. Ini terdorong oleh penyambut tongkat estapet para generasi berikutnya. Dan hal ini harus terwujud hingga terciptanya mubaligh yang berwawasan luas terhadap pemahaman agama.
5. Sasaran yang musti ducapai dalam bertindak sebagai instruktur dan menjadi pemateri pesantren ramadhan adalah sebagai motivator dalam pelaksanaan kegiatan pesantren. Pengarah, Pencetus serta perumus konsep dalam mengangkat sebuah kegiatan. Sedangkan sebagai pemateri berfungsi sebagai pencerahan, dan pendidikan terhadap anak-anak. Serta sekaligus sebagai proses pembelajaran penulis sendiri terhadap implementasi ilmu yang didapat.
6. Memotivasi Murid TPA/TPSA untuk belajar membaca Al-Qur’an. Serta menanamkan prilaku baik untuk membiasakan diri untuk membaca Al-qur’an, mengamalkan Al-qur’an serta diharapkan mampu mengajarkan Al-qur’an pada generasi berikutnya.
7. Sasaran yang akan dicapai dalam pelatihan bacaan shalat fardu dan shalat jenazah adalah diharapkan peserta didik mampu melaksanakan shalat dengan baik dan benar. Kekhawatiran terhadap peserta didik yang melakukan shalat dengan cara ambur adul, membuat hati penulis tertarik untuk membina dan melatih peserta didik untuk melakukan shalat fardhu. Sedangkan pelatihan shalat jenazah itu sendiri untuk mempersiapkan peserta didik untuk selalu siap dan sanggup menyelenggarakan jenazah kapan dan dimana dibutuhkan. Apabila peserta didik telah sanggup, sehingga mereka tidak lagi merasa malu dan tidak mau melaksanakan shalat jenazah apabila diminta, dan jauh dari pada itu menjadi imam dalam menyolatkan orang tua mereka seketikan orang tua mereka tiada.
8. Tadarus dilakukan dimaksud, selain melakukan sunat-sunat selama bulan suci ramadhan, membiasakan diri untuk mengingat Allah, serta untuk meramaikan masjid untuk menyemarakkan bulan ramadhan sehingga terjalin hubungan silaturrahim yang erat antar umat muslim.
9. Diskusi dilakukan untuk saling berbagi informasi. Baik informasi mengenai pembangunan fisik, mental sehingga spiritual. Diskusi ini juga bisa terkait tentang lingkungan, seperti air bersih, pencemaran lingkungan, pencemaran udara, maupun informasi tentang bantuan dari pemerintah. Banyak hal yang didapat dalam pelaksanaan diskusi ini. Sehingga memacu percepatan pembangunan terhadap daerah tertinggal. Dan hal ini seiring dengan program pemerintah dalam upaya meretas kemiskinan serta terwujudnya masyarakat yang sejahtera.
10. Membantu Pemerintahan Nagari dan Jorong dalam hal menata administrasi. Sekaligus proses pembelajaran bagi penulis dalam dunia pemerintahan agar siap terjung langsung jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
11. Kegiatan olah raga dilakukan untuk menyeimbangkan kesehatan jasmani dan rohani. Didalam kegiatan olah raga selain untuk menyehatkan raga dan juga menyatukan pemuda satu dengan pemuda yang lain, serta memberikan kegiatan-kegiatan yang positive agar terhindar dari hal-hal yang dapat merusak masa depan pemuda.
12. Penyuluhan dilakukan dengan maksud memberikan pengetahuan kepada generasi muda tentang bahaya narkoba serta upaya membentengi diri agar menghindari penyalahan narkoba. Selain itu juga suatu bentuk kepedulian terhadap pemberdayaan pemuda untuk mengejar cita-cita mereka tanpa narkoba. Sedangkan sosialisasi dimaksud untuk memberikan pemahaman tentang rambu-rambu lalu lintas, kasarnya agar generasi muda tau cara berkendaraan yang benar.
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA DAN HASILNYA
A. Hasil Pelaksanaan Program Kerja Secara Kuantitatif
1. Bidang Pendidikan
a. Sharing bersama Dewan Majlis Guru di Sekolah-sekolah.
Sharing dilakukan seminggu pertama setelah tiba pada lokasi KKN dan di arahkan kepada dua tempat yaitu pada MTsS Fastabiqul khairat dan SDN 29 Durian Tanjak. Dalam pelaksanaan ini Alhamdulillah berjalan dengan baik tanpa kendala apapun. Dan hasil yang diperoleh adalah para majlis guru mendapatkan tambahan wawasan terutama yang berkaitan dengan peningkatan kualitas belajar mengajar. Dengan demikian perubahan yang dapat dilihat dari proses ini adalah, bertambahnya tingkat kesedaran para guru untuk menunaikan kewajibannya sebagai guru, begitupun sebaliknya para peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Pada kegiatan diskusi ini Penulis bertindak sebagai pemateri diskusi.
b. Traning Motivasi terhadap Siswa Sekolah Madrasah Tsanawiyah Swasta Fastabiqul Khairat.
Motivasi ini dilakukan pada waktu hampir bersamaan dengan diskusi Majlis Guru tepatnya pada minggu pertama awal tiba di lokasi KKN. Program ini sangat berhasil dan sukses. Sambutan para peserta didik yang sangat terbuka atas kehadiran penulis ikut menyukseskan program ini. Dan bertambahnya tingkat kemauan para peserta didik untuk menggapai cita-citanya. Dan semakin terpacunya siswa untuk saling bersaing dalam prestasi.
2. Bidang Keagamaan
1. Ceramah Agama Selama Bulan Suci Ramadhan.
Selama pelaksanaan ceramah agama pada bulan Ramadhan sambutan para jamaah sangat antusias. Dan jamaahpun selalu meminta untuk ceramah ketika kita berada ditengah-tengahnya. Dan perubahan yang terjadi pada diri jamaah dapat kita lihat dengan kasat mata. Yaitu bertambahnya tingkat kesadaran akan kewajibannya sebagai hamba Allah, baik wajib maupun sunat jika dibandngkan dengan sebelumnya. Serta pada kegiatan ini juga diadakan tanya jawab seputar judul ceramah yang sedang disampaikan. Selain itu juga terbuka bagi persoalan-persoalan lainnya yang dirasa mampu penulis jawab. Jika hal itu tidak memungkinkan, maka persoalan yang dimaksud, penulis jadikan sebagai pekerjaan rumah dan diharapkan mendapat jawaban yang tepat nantinya. Dan ini merupakan program yang sangat berhasil dan sukses bagi penulis.
2. Khattib Jum’at.
Khattib jumat ini juga, sama halnya dengan ceramah agama selama bulan ramadhan. Namun bedanya, khattib jum’at dilakukan pada hari jum’at dengan sasaran para jama’ah laki-laki yang melaksanakan shalat jum’at maupun masyarakat yang mendengarnya. Sedangkan ceramah agama dilaksanakan pada malam hari selama bulan ramadhan dengan sasaran jamaah secara keseluruhan. Namun ada sedikit hambatan pada pelaksanaan shalat jum’at, yaitu persoalan siapa yang menjadi khattib. Karena di Jorong Durian Tanjak jamaah yang mampu menjadi khattib tidaklah banyak. Hanya ada satu orang saja yang sanggup menjadi khattib. Nah ketika jemaah tersebut sedang tidak berada di tempat, maka sangat sulit mencari siapa penggantinya. Selama penulis berada di lokasi KKN, alhamdulillah pelaksanaan shalat jumat berjalan dengan baik.
3. Instruktur dan Pemateri Pesantren Ramadhan di SD
Instruktur dimaksud adalah ketika kegiatan diadakan, sperti pelaksaan acara MTQ, Pelaksanaan pesantren, pelaksanaan penyuluhan narkoba dan lain-lain. Dengan harapan dapat saling berbagi pengalaman, saling berbagi tugas sehingga pelaksaan kegiatan dapat berjalan dengan baik. Dan alhamdulilah berjalan dengan baik.
4. Membantu proses belajar mengajar di TPA/ TPSA masjid Baiturrahman Durian Tanjak.
Ini dimaksudkan, bukan berarti penulis bertindak sebagai tenaga pengajar secara permanen, atau mengambil alih fungsi guru yang ada, akan tetapi saling berbagi ilmu yang ada pada penulis. Dan juga penulis dapat tambahan pengetahuan mengenai banyak hal, seperti bagaimana cara berhadapan anak-anak yang berlainan karakter, bagaimana pola mendidik yang baik, atau bagaimana menghadapi anak-anak yang agak membandel. Nah hal inilah yang sanagat berharga bagi penulis, yang selama ini belum didapatkan di bangku perkuliahan. Dan alhamdulillah berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan.
5. Pembinaan Murid-murid TPA Untuk Fasih dalam Bacaan Shalat fardhu dan shalat jenazah.
Bagaimanapun, shalat adalah tiang agama. Dan setiap umat muslim yang telah akil balikh wajib mengerjakannya. Bagaimana mempersiapkan dan atau bagaimana kita bisa menyuruh anak-anak mengerjakan shalat sedangkan bacaan shalat itu sendiri mereka belum hafal. Bagaiamana anak-anak akan mau melaksanakan shalat dengan baik, sementara bacaan shalat mereka belum fashih..? dan inilah program penulis untuk menjawab beberapa pertanyaan tersebut. Dan terbukti, setelah pembinaan itu dilakukan, anak-anak mampu melaksanakan shalat dengan baik dan benar. Dan bahkan sebahagian daripada anak laki-laki mampu bertindak sebagi imam. Demikian juga halnya dengan pembinaan shalat jenazah. Karena tidak semua kita mampu menyelenggarakan jenazah apa lagi anak-anak. Oleh sebab itu untuk mempersiapkan mereka agar mampu melaksanakan shalat jenazah maka penulis berkewajiban untuk membinanya. Dan terbukti, mereka sanggup melaksanakan shalat jenazah secara baik dan benar.
6. Pelaksanaan Tadarrus pada malam bulan suci Ramadhan.
Dalam rangka memeriahkan dan meramaikan masjid selama bulan suci ramadhan sekaligus untuk memusatkan perhatian para gnerasi muda agar tidak melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat, maka penulis mengajak mereka untuk melakukan tadarus bersama. Dan hal itu mendapat sambutan secara positif baik dari generasi muda maupun para masyarakat yang peduli terhadap persoalan ibadah.
3. Bidang Sosial Kemasyarakatan
1. Diskusi Bersama Masyarakat.
Diskusi ini dilakukan disela-sela kegiatan yang sifatnya formal. Terkadang dilakukan barengan dengan kegiatan atau dilakukan sewaktu istirahat. Dan ada juga penulis lakukan berkunjung langsung ke rumah-rumah penduduk. Diskusi ini dalam rangka menggali informasi yang berkaitan dengan persoala-persoalan yang mereka hadapi atau terhadap persoalan-persoalan diluar itu. Seperti tentang dunia pendidikan, bagaimana anak mereka bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, sementara terkendala dengan persoalan ekonomi. Dan atau isu-isu yang berkaitan dengan persoalan agama, seperti bagaimana kita bisa membendung arus kristenisasi yang akhir-akhir ini berjalan kian nyata. Pada diskusi ini, persoalan ini akan dijabarkan sesuai dengan kemampuan, diberi soslusi terbaik dan bahkan kita beri saran untuk mereka lakukan. Dan alhamdulillah program ini berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
2. Ikut berpartisipasi dalam rangkaian program pemerintahan Nagari dan atau Jorong
Maksudnya adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pemerintahan nagari atau jorong, seperti PHBI, goro bersama, atau peringatan HUT RI 17 Agustus yang lalu. Dan hal ini berjalan dengan baik.
4. Bidang Pemuda dan Olah Raga
1. Pengaktivan Kegiatan Olah Raga
Kegiatan ini dimaksudkan, bagaimana penulis mampu memasyarakatkan olah raga, dan mengolahragakan masyarakat. Kegiatan ini dilakukan sebelum masuknya bulan suci ramadhan. Namun setalah bulan ramadhan tiba, maka olah raga, seperti bola kaki, takrau dan lain sebagainya di pending sejenak. Dan setelah itu kegiatan ini dilanjutkan kembali. Dan alhamdulillah berjalan dengan baik.
B. Faktor Pendukung Dan Penghambat
Secara garis besar diantara factor pendukung dan factor penghambat yang sering dihadapi selama menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat dipaparkan sebagai berikut :
1. Faktor Pendukung
Ada beberapa faktor pendukung yang menjadi catatan kami, yaitu sebagai berikut:
a. Kekompakan yang diperlihatkan oleh peserta KKN dalam menjalankan program KKN baik secara kelompok maupun secara individu.
b. Adanya respon secara positive dari masyarakat. Sehingga tidak adanya benturan yang terjadi pada saat pelaksanaan KKN.
c. Aparat pemerintahan Nagari dan atau Jorong memberikan fasilitas secara penuh terhadap penulis untuk melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan selama KKN berlangsung. Begitu juga tempat dimana penulis di tempatkan, memberikan ruang yang seluas-luasnya untuk menjalankan program KKN.
d. Dukungan dari semua pemuda/i dan Remaja Masjid baik secara moril maupu materil dalam menyukseskan kegiatan dan program KKN
2. Faktor Penghambat
Ada beberapa faktor penghambat yang menjadi catatan kami adalah sebagai berikut ;
a. Pemerintah kecamatan dan kabupaten kurang begitu respon terhadap pendanaan dalam rangka menjalankan program KKN. Dan bahkan demi menjalankan program, dana di peroleh dari suadaya masyarakat dan suadana masyarakat.
b. Alat transportasi yang sangat terbatas sehingga menghambat perjalanan penulis dalam urusan surat-menyurat dan urusan lainnya, apalagi lokasi yang jauh dari pusat pemerintahan kabupaten sehingga menghabiskan waktu yang cukup banyak.
c. Kondisi cuaca yang kuran stabil dan tidak begitu pas dengan kondisi fisik penulis. Waktu dini hari hingga menjelang pukul 9 wib, kondisi cuaca sangat dingin. Sedangkan diwaktu siang hari, cuaca cukup panas. Kondisi ini memperlambat penulis unutk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Sehingga dampaknya adalah memulai aktivitas menunggu waktu yang tepat.
C. Pembahasan Pelaksanaan Program Kerja Dan Hasilnya
Secara umum pelaksanaan dari pada program KKN yang telah disesuikan dengan kondisi lapangan dapat berjalan dengan baik. Jika terdapat hambatan-hambatan seperti yang tertera di atas, penulis selalu mencari solusi yang cepat, tepat dan benar sehingga pelaksanaan program bisa dilaksanakan tepat pada waktunya.
Pesantren Ramadhan merupakan program utama bagi penulis karena merupakan program yang memiliki multi manfaat dan mencakup banyak aspek, baik aspek agama maupun aspek pendidikan. Pesantren ramadhan juga merupakan instruksi Pemerintah kab. Pesisir Selatan ke sekolah-sekolah sehingga pelaksanaan Pesantren Ramadhan mendapat dukungan dari guru-guru setempat dan harus dioptimalkan yakni masalah Ibadah (shalat), Akhlak dan Baca Al-Qur’an. Banyak metode dan trik-trik yang penulis gunakan agar peserta dapat tertarik untuk mengikuti dan termotivasi untuk belajar karena disana kurangnya ketertarikkan anak-anak untuk mengikuti pendidikan agama.
Dari empat aspek pembagian program KKN kemudian dijabarkan kedalam beberapa bentuk program aksi. Dan kesemuanya itu telah penulis jelaskan sebelumnya.
Adapun analisis dari program yang telah direncanakan baik secara kuantitatif maupun kualitatif bisa diberikan penilaian secara langsung, dengan fakta-fakta otentik dilapangan, sehingga tidak ada lagi keraguan dalam pembuatan laporan KKN ini. Penulis selalu berharap program ini dapat dijadikan sebagai suatu pelajaran yang bermanfaat bagi semuanya, dan menjadi referensi untuk perencanaan pembangunan di masa-masa yang akan datang. Semoga amal dan niat ikhlas kita menjadi ibadah di sisi Allah SWT.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kuliah Kerja Nyata merupakan proses pengembangan diri. Hal itu dibarengi dengan berbagai aspek kegiatan, seperti bidang Pendidikan, Bidang Keagamaan, Bidang Sosial Kemasyarakatan dan bidang Pemuda dan Olah Raga. Kemudian dijabarkan kedalam beberapa bentuk program aksi yang kesemuanya itu bermuara kepada masyarakat secara umum maupun kepada penulis ini sendiri.
Pada proses pelaksanaan program KKN dilapangan, sudah barang tentu menemukan factor penghambat dan factor pendukung. Dari kesemua factor yang menjadi prosen perlambatan terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut mampu penulis selesaikan secara baik dan benar. Adapun yang menjadi factor pendudung selalu penulis pergunakan secara baik dan benar pula. Sehingga menambah kelancaran dari proses pelaksanaan program KKN di lapangan.
KKN dilaksanakan selama 52 hari. Yang dimulai pada tanggal 26 Juli-15 September 2010 yang berlokasi di Jorong Durian Tanjak, Nagari Lubuk Gadang Timur, Kec. Sangir, kab. Solok Selatan, berjalan dengan baik dan sukses. Berbadan sehat, mendapat dukungan baik secara moril maupun materil dari segenap stekolther yang ada sehingga pelaksanaan KKN seperti apa yang tertulis dalam laporan ini..
B. Saran.
Laporan ini tentu saja masih jauh dari kesempurnaan. laporan yang penulis buat ini merupakan realitas yang terdapat di lapangan selama masa KKN berlangsung. Tentu saja terdapat permasalahan-permasalahan yang perlu diketahui oleh BP-KKN dan pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan dan penempatan lokasi KKN. ada beberapa saran yang penulis sampaikan sebagai berikut :
1. Diharapkan dalam pembekalan pada masa mendatang lebih ditingkatkan lagi dan benar-benar dijalankan dengan serius, disiplin dan dijamin kualitasnya serta lebih memperhatikan kualitas SDM peserta Kuliah Kerja Nyata ( KKN ), fakta membutikan, sebahagian besar peserta KKN belum siap untuk melakukan KKN.
2. Terhadap Badan Pelaksana KKN agar lebih memperhatikan dan melaksanakan survei ke lokasi-lokasi yang akan dijadikan lokasi KKN, agar tidak terdapat ketimpangan dalam penempatannya.
3. Perlu adanya bimbingan pengawasan yang intensif dari Dosen Pembimbing Lapangan agar pelaksanaan Program dapat lebih maksimal dan terarah.
4. Kepada Dosen Pembimbing Lapangan agar memberikan penulis Nilai yang memberikan kesejukan kepada hati penulis, mengingat pengorbanan yang tercurahkan selama di lokasi KKN
5. Bagi pesera KKN jadikanlah kegiatan ini sebagai motivasi dan pelajaran untuk pematangan diri di masa yang akan datang
6. Diharapkan kepada pemerintahan Daerah, Nagari, Kampung dan masyarakat untuk lebih memperhatikan dalam pembangunan daerahnya baik mental spritual maupun fisik.
Demikianlah laporan Kuliah Kerja Nyata ini dibuat dengan sebenarnya dan penulis berharapkan adanya kritik dan saran serta analisa yang bersifat membangun untuk kesempurnaan Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) dan laporannya di masa yang akan datang. Amin.!
Penulis
Hairi Yanto